4 Januari 2015

Apa itu PRO EVOLUTION SOCCER (PES) ?

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat diminati di dunia. Baik kaum pria maupun wanita menggilai olahraga ini. Banyak pemain-pemain bertalenta lahir di penjuru dunia seperti Cristiano Ronaldo, Leonel Messi, Rooney, dll. Mereka menjelma menjadi idola para penggemar sepak bola.
Dengan ini maka banyak developer video game yang mengembangkan game simulasi sepakbola, salah satu yang terkenal adalah Pro Evolution Soccer atau yang lebih dikenal dengan PES. Di Indonesia sendiri penggemar video game ini sudah sangat banyak, baik dari kalangan anak-anak, remaja hingga orang dewasa pun gemar memainkan game ini. 

PES sendiri dikembangkan oleh developer asal jepang, KONAMI. Sudah banyak versi PES yang dirilis oleh KONAMI, mulai dari PES 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dan sampai yang terbaru yaitu Pro Evolution Soccer 2015. Konami mengembangkan game PES 2015 ini berdasarkan masukan-masukan dari para penggemarnya. Setelah sebelumnya pada seri PES 2014 Konami menerima banyak kritik dari para fans karena gameplay yang aneh dan kurang enak dimainkan, kini pada seri PES terbaru yaitu PES 2015 konami memberi banyak sekali perbaikan yang sangat signifikan dan memanjakan penggemar seri PES ini dalam memainkanya. 

Hingga saat ini PES bersaing dengan FIFA di dunia video game simulasi sepak bola. Terdapat keunggulan dari masing-masing video game ini, terlebih pada FIFA yang memberi lisensi full terhadap semua klubnya. Dalam hal ini PES dari konami kalah telak, namun hal ini dapat diatasin dengan banyaknya Patcher yang membuad Mod sendiri untuk game PES ini. Terlebih dalam hal visual dan gameplay menurut pandangan saya PES lebih unggul dari FIFA.

TUGAS : Studi Kasus Mengenai Telematika

1. Hacker Indonesia Serang Situs Intelejen Australia
Hidayatullah.com–Berbeda dengan serangan  hari Jumat (08/11/2013) yang menargetkan laman daring Australian Security Intelligence Organization (ASIO), hari Sabtu (09/11/2013) Kelompok peretas (hacker) Anonymous Indonesia kembali melancarkan serangan terhadap situs Australia. Namun kali ini sasarannya badan intelijen. Mereka menyasar situs Australia Secret Intelligence Service (ASIS).
Seperti diketahui,  ASIO merupakan badan yang berfungsi memantau dan mengumpulkan data-data intelijen di dalam ‘Negeri Kanguru. Adapun ASIS melakukan fungsi serupa di mancanegara.
Akibat serangan kelompok peretas Indonesia, laman ASIS dilaporkan lumpuh selama dua hingga tiga menit. Jenis serangan itu disebut dengan istilah distributed denial-of-service (DDOS), demikian dikutip ABCdan The Sydney Morning Herald.
Aksi Anonynomous Indonesia dimulai 4 November lalu. Kelompok itu dilaporkan meretas sekitar 300 laman daring yang beralamat dengan akhiran au. Sebagian besar situs yang diretas ialah situs komersial. Serangan itu dimaksudkan sebagai protes terhadap sepak terjang badan intelijen Australia yang menyadap pemerintah Indonesia.
‘Salam untuk semua warga negara Australia. Katakan kepada pemerintah kalian untuk berhenti memata-matai negara kami! Kami adalah orang-orang Indonesia’, demikian isi pesan  Anonynomous Indonesia.
Diserahkan ke Kemenlu Kedua Negara
Sementara itu, Menteri Pertahanan Indonesia dan Australia sepakat menyerahkan penyelesaian masalah penyadapan kepada Kementerian Luar Negeri kedua negara.
Informasi ini disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro  usai melakukan pembicaraan dengan Menhan Australia David Johnstons di Kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta, (08/11/2013).
Johnston dalam pertemuan itu menjelaskan, bahwa isu penyadapan Indonesia oleh Badan Intelijen Australia (DSD) sudah memasuki ranah makro yang tidak lagi sebatas hubungan bilateral antar Kementerian Pertahanan, namun akan diselesaikan melalui jalur politik luar negeri oleh Kementrian luar negeri kedua negara.
Purnomo menambahkan, apa pun keputusan dari Kemlu terkait isu hubungan diplomatik kedua negara, maka Kemhan tinggal mengikuti saja. Hal itu lantaran penentu keputusan ada di tangan Kemlu.
Sementara itu seputar sistem pertahanan keamanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro memastikan sejauh ini masih dalam kondisi aman.
“Sistem yang kita punya, saya sudah pastikan dari para staf saya, para ahlinya. Sistem di kementrian pertahanan itu aman. Karena sistem kita itu menggunakan sistem pertahanan berlapis, di dalam Sistem Informasi Pertahanan Negara (Sisinfohaneg) kita,” kata Menhan Yusgiantoro dikutip Voice of America (VoA).
Isu penyadapan muncul beberapa hari belakangan, setelah media Australia Sydney Morning Herald menurunkan berita soal penyadapan Australia dan Amerika Serikat terhadap Indonesia berdasarkan keterangan dari mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden.
Sydney Morning Herald menyebut ada pos penyadapan di dalam gedung Kedutaan AS dan Australia di Jakarta. Sementara itu, harian Inggris The Guardian menulis bahwa Badan Intelijen Australia sudah menyadap Indonesia sejak tahun 2007 ketika RI menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB di Nusa Dua, Bali.*

TANGGAPAN :
Seharusnya setiap negara harus saling menghormati. Terlebih lagi untuk negara yang saling bertetangga seperti Indonesia dengan Australia. Australia sebagai pihak yang melakukan penyadapan tentunya dengan sadar mereka melakukan itu dan hal ini merupakan bentuk penghinaan terhadap Indonesia. Naman saya tidak setuju jika kelompok anonymous Indonesia melakukan peretasan terhadap situs-situs komersil maupun situs pemerintahan Australia. Hal ini justru hanya akan memperkeruh masalah yang sudah ada. Ada baiknya mereka dalam hal ini sebagai pihak yang menentang atau menolak sikap Australia yang melakukan penyadapan terhadap Indonesia melakukan unjuk rasa sebagai rasa kecewa mereka terhadap Australia. Dengan ini tentu akan merusak nama Australia di mata dunia secara tidak langsung. Dan untuk pemerintah Indonesia hal ini dapat dijadikan pembelajaran untuk menjadi lebih baik dalam membangung sistem yang lebih aman kedepanya, sehingga dapat mencegah kejadian yang sama pada lain waktu. 

2. Dampak dan Pengaruh Gadget Pada Anak Usia Dini 
Masa kecil adalah masa yang indah untuk mengenal dunia, untuk belajar berinteraksi secara langsung dan mengalami berbagai pertumbuhan. Berbagai interaksi face to facesangat dibutuhkan dalam perkembangan anak, sehingga nantinya, ia tidak mengalami kesulitan pada saat bersosialisasi dengan teman atau orang lain. Jika dari kecil manusia sudah terlalu banyak bergantung dengan gadget dan minim interaksi langsung, maka anak tersebut nantinya akan merasakan berbagai kendala dalam berinteraksi sosial.
Tahap Pengenalan Gadget Pada Anak digolongkan sbb:
 Usia 2 s/d 4 tahun
anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Hal tersebut bukan sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan orangtua
Usia 4 s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Dalam usia ini, orangtua harus
mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya
Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang signifikan. Pada usia ini pulalah anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua
Usia 10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan
kebebasan. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat . Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya.
Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual.
Berikut merupakan dampak negatif yang biasa langsung terjadi pada anak akibat pengaruh gadget:
·     Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan yang terlengkap dan final
·    Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan
·         Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal
·         Mengalami penurunan konsentrasi
·         Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan
·         Malas menulis dan membaca
·         Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi Ekternal dan internal
  
Untuk itulah, sebagai orang tua Anda harus selalu memperhatikan apa yang Anda berikan kepada mereka. Anda harus juga memberikan pengenalan teknologi kepada mereka di usia yang tepat. Jika tidak, efeknya akan berpengaruh ke kehidupan mereka nantinya. Inilah beberapa dampak buruk yang bisa terjadi kepada anak Anda jika Anda mengenalkan teknologi pada mereka di usia yang terlalu dini.

Terlalu Cepat Menjadi Dewasa
Anak-anak kecil yang terlalu cepat mengenal teknologi akan menjadi dewasa sebelum waktunya. Contohnya kini bisa kita lihat bahwa anak-anak usia 8-10 tahun lebih tertarik ke konten-konten dewasa di sosial media. Anak-anak bisa kehilangan kepolosan dan menjelajah banyak hal diluar pengertian mereka.
Sebagai tips untuk orang tua, Anda harus terus mengawasi penggunaan internet mereka. Jangan biarkan mereka membuat akun di jejaring sosial sendiri hingga umur tertentu yang dirasa sudah siap.

Menjadi Malas
Teknologi memang memudahkan kita. Tapi jangan biarkan teknologi membuat anak-anak kita menjadi malas. Anak-anak seharusnya bermain-main dengan gembira di luar rumah. Menikmati matahari dan mengenal lingkungannya.
Pengenalan teknologi yang terlalu dini bisa menyebabkan anak Anda menjadi pemalas. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu di sofa bermain video games. Ini akan membuat anak Anda kehilangan kontak dengan teman mereka yang nantinya akan berpengaruh di kehidupannya.

Belajar Kekerasan
Banyak jenis video games yang menunjukkan adegan kekerasan. Jangan meremehkan hal ini karena anak Anda bisa belajar meniru dan mempraktekannya di kehidupan sehari-hari. Anak Anda akan merasa bahwa kekerasan adalah hal lumrah yang terjadi di kehidupannya.
Untuk itu, Anda harus terus mengawasi mereka saat bermain video games. Jangan lupa memberikan nasehat bahwa kekerasan tersebut tidak nyata dan menjadi hal buruk di dunia nyata.

Melihat Waktu Yang Tepat
Akan ada waktu yang tepat untuk setiap hal. Anda boleh mengenalkan mereka ke teknologi pada saat yang Anda rasa tepat. Tapi kenalkan juga mereka kepada kehidupan di luar.
Ajak dia bermain di luar rumah dan belajar banyak hal lain. Jadi dia tidak hanya akan menghabiskan waktu dengan gadgetnya.

Teknologi memang akan mengubah hidup anak Anda, tapi dengan pengawasan yang benar teknologi akan memberikan efek seimbang dan pengalaman menakjubkan bagi Anda. Jangan biarkan anak Anda telalu asyik dengan gadgetnya sehingga melupakan dunianya yang sebenarnya.


TANGGAPAN :
Setiap teknologi tentunya memiliki manfaat bagi kehidupan, salah satunya adalah teknologi gadget. Gedget memiliki manfaat sendiri bagi perkembangan anak yang bisa membantu dalam proses perkembangan anak itu sendiri. Namun ada baiknya dalam memberi pengenalan terhadap gadget terhadap anak harus terus di dalam pengawasan orang tua. Biar pun memiliki pengaruh positif bagi perkembangan anak, namun apabila dibiarkan tanpa pengawasan dan kontrol orang tua justru gedget bisa memberi dampak negatif bagi perkembangan anak itu sendiri. Dengan ini menurut saya, pemberian gadget kepada anak itu baik asalkan tidak berlebihan dan peran orang tua juga sangat berpengaruh dalam pengawasannya.

3. Penjualan iPad Warna Kasus Telematika Nasional
JAKARTA, (PRLM).- Pakar telematika Abimanyu Wachjoewidajat mengungkapkan, sejumlah peristiwa menyangkut telematika mewarnai perjalanan sektor tersebut. Ia menyebutkan, hendaknya semua pihak memperhatikan hal-hal tersebut demi kemajuan telematikan nasional ke depan.

Menurut dia, kasus pertama yang menonjol adalah penjualan iPad yang menjadi masalah hukum hanya karena dianggap melanggar peraturan karena tidak ada manual. Jelas suatu alasan yang mengada-ada karena terbukti iPad sudah dilengkapi manual dan bahkan sudah berbahasa Indonesia namun berupa digital, bukan lagi berupa buku.

"Di sini terlihat kemajuan teknologi tidak dapat diikuti dengan baik oleh peraturan pemerintah yang personelnya cenderung gaptek dan bahkan kuper. Spalagi staf ahli yang diajukan kementerian terkait ternyata tidak mengetahui berbagai hal mendasar tentang iPad sehingga pelaku penjual iPad yang seharusnya tidak bersalah harus berhadapan dengan hukum," kata Abah, panggilan akrab Abimanyu dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (3/1).

Kemudian, dia menyebut kasus RIM yang telah membuat pabrik di Malaysia dan telah operasional, hal ini menjadi isu nasional dimana sekitar September beberapa pejabat terkait seperti menperin MS Hidayat dan Gita Wirjawan (kepala BKPM) menyesalkan hal tersebut, tetapi itu semua disanggah oleh Menkominfo Tifatul Sembiring yang seolah tidak tahu dan merasa yakin RIM belum melakukan itu.

"Padahal kemudian saya menemukan bukti kuat bahwa Kemkominfo telah mensertifikasi produk Blackberry model 9360 keluaran Malaysia per 16 juni 2011. Itu berarti sejak awal Juni 2011 Kemkominfo sudah mengetahui bahwa Blackberry Malaysia sudah diproduksi akan tetapi Kemkominfo (mungkin karena malu) sampai sekarang selalu mengelak setiap isu yang saya angkat seputar hal tersebut," katanya.

Masih soal RIM, kata Abah, dari beberapa agenda tuntutan Kemkominfo yang salah satunya mengenai perlunya pemindahan server RIM ke Indonesia agar memudahkan pemerintah melakukan penyadapan khususnya untuk hal yang terkait kriminal berat seperti korupsi, terorisme dll. Akan tetapi ternyata telah setahun lewat permintaan Kemkominfo tersebut tidak terlalu digubris RIM dan kemkominfo tidak berdaya sama sekali bahkan praktis tidak mampu melakukan tindakan apa pun.

"Hal ini karena memang peraturan terkait penyadapan masih sangat lemah, yakni selain bertentangan dengan UUD 45, ternyata ayat 4 pasal 31 UU ITE terkait hal tersebut telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi sekitar akhir Februari 2011, dengan demikian ketentuan mengenai penyadapan oleh pemerintah semakin lemah," ujarnya.


TANGGAPAN :
Masalah seperti ini seharusnya tidak dipermasalahkan, apalagi hanya mengenai manual book. Menurut saya untuk iPad yang pada umumnya dikhususkan untuk orang-orang yang dapat dikatakan mampu dan berpendidikan tanpa adanya manual pun mereka tidak masalah. Hal seperti ini seharusnya tidak dibesar-besarkan apalagi sampai harus dibawa ke ranah hukum. Untuk pemerintah khususnya kemkominfo seharusnya lebih aktif mengikuti kemajuan teknologi yang semakin pesat, karena jika hanya mengikuti peraturan lama maka hal ini akan mubazir.

SUMBER