Sejarah Konflik
Konflik berasal dari
kata kerja Latinconfigere yang berarti
saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Pengenalan Konflik
Apabila dalam organisasi individu dan kelompok
terjadi interaksi, maka selalu berpotensi terjadinya konflik.Hal itu terjadi
ketika ada kompetisi atau gangguan dari campur tangan timbal balik antar
orang-orang dalam organisasi.Dalam hal ini kapan saja individu dibawa
bersama-sama di dalam suatu Iingkungan organisasi yang terstruktur, dan
potensial untukkonflik memungkinkan.Seperti beberapa organisasi atau lembaga
yang memiliki kelompok kerja, dan kondisi tersebut biasanya dapat meningkatkan
konflik. Dalam kegiatan organisasi selalu terjadi konflik, khususnya yang
terkait dengan organisasi adalah multiple approachavoidance conflict, yaitu
pendekatan rangkap dalam menghidari konflik, yang maksudnya berbagai kombinasi
pengalaman dari orang untuk dijadikan pedoman dalam menghindari terjadinya
konflik, baik konflik yang bersifat merusak atau membangun, hal tersebut sesuai
dengan pemikiran Sloma, bahwa suatu konflik tidak merusak bilamana konflik
tersebutdapat menghasilkan keuntungan positif bagi organisasi, sedangkan
konflik merusak adalah konflik yang tidak memberikan keuntungan atau bahkan
melemahkan organisasi. Dengan demikian dalam menghindari konflik diperlukan
pengalaman dari berbagai pengalaman baik pengalaman pimpinan, pengelola maupun
seluruh anggota organisasi, agar dapat memilah
dan
mengidentifikasi secara matang apakah konflik yang terjadi bersifat membangun
atau sebaliknya.
Menurut Nara Sumber
·
Menurut Monday dan Premeau :conflict
is antagonism or opposition between or among persons, yang artinya
konflik adatah pertentangan atau oposisi antara atau antar para orang.
·
Menurut Boyce dkk ,conflict
isdisagreement resulting from differences between two or more individuals or
groups, maksudnya konflik adalah perselisihan paham sebagai
hasil perbedaan antara dua atau lebih individu atau kelompok.
·
Menurut Hampton, conflict iscommonly used to mean a number
of things such as competition, opposition, imcompaiihilhy, irreconcilability,
disharmony,clash, fighting, and contention.Yang berarti bahwa konflik
biasanya digunakan untuk sejumlah hal seperti kompetisi, oposisi,
ketidakcocokan, irrekonsilabilitas atau sesuatu yang tidak dapat didamaikan,
kepincangan atau kejanggalan, persilisihan, perkelahian, pertengkaran.
·
Robbin (1996: 431) mengatakan konflik dalam
organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi
konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain
kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik
Sifat- Sifat
Konflik
Berdasarkan Sifatnya, konflik dibagi atas tiga
yaitu:
1. Specific Conflict
Specific conflict adalah sebuah konflik yang
bersumber dari masalah-masalah yang sifatnya spesifik (khas) misalanya dalam
konteks idiologi, warisan berupa budaya, kepercayaan, tradisi serta wilayah.
Contoh
Specific conflict: Konflik Etnis di
Sampit (Kalimantan Tengah)
Konflik etnis di Kalimantan Tengah ini membuat
Sampit tiba-tiba menjadi sangat terkenal pada pertengahan Februari 2002.
Namanya ibarat nama selebritis yang menjulang ke angkasa, disebut-sebut para
penyiar televisi dan radio, ditulis oleh wartawan koran dan majalah. Itulah
Sampit, ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur, yang menjadi saksi bisu
terjadinya saling bantai antar anak manusia yang kebetulan berbeda latar
belakang suku.
Konflik Sampit terjadi antara warga pendatang
(Madura) dan suku Dayak. Konflik ini banyak dipicu oleh kenyataan bahwa etnis
Madura pada taraf tertentu telah menjelma menjadi kelompok yang berhasil
menguasai berbagai sumberdaya ekonomi, sementara disisi lain perilaku sosial
mereka yang cenderung eksklusif semakin menegaskan komunalitas etnisnya. Maka
ketika terjadi gesekan-gesekan sosial, meskipun itu kecil, dengan etnis Dayak
sebagai penduduk asli cukup untuk menyulut sebuah konflik yang massif dan
berkepanjangan.
2. General Conflict
General Conflict adalah suatu konflik dimana
sifat konflik tersebut memiliki nilai kesamaan yang bersifat umum dalam arti
kata meskipun konflik itu pada awalnya hanya melibatkan dua pihak secara
langsung akan tetapi akibat adanya kesamaan (keterkaitan) maka mengakibatkan
keterlibatan pihak lain. Misalnya masalah agama, Etnis, HAM, Lingkungan hidup,
dan Ancaman Nuklir.
Contoh
General Conflict: Kasus Film Fitna
Film anti Al-Quran bikinan politikus sayap
ultra kanan Geert Wilders resmi disiarkan online pada tanggal 28 Maret 2008.
Kepala Nabi Muhammad SAW disugestikan meledak. Penyiaran film bertitel Fitna
itu diumumkan dalam websites partai pimpinan Wilders, Partij voor de
Vrijheid/PVV (Partai untuk Kebebasan), dan ditautkan ke liveleak.com, Keputusan
Wilders ini mendahului sidang gugatan sela di Pengadilan Rotterdam yang
diajukan oleh organisasi muslim di Belanda.
Hari-hari menjelang pemublikasian film ini
sebelumnya telah membuat pemerintah Belanda nerveus, karena khawatir akan
timbul dampak politik dan ekonomi berupa boikot produk seperti menimpa Denmark.
Pemerintah Belanda secara resmi mengambil jarak terhadap isi film ini dan
menegaskan bahwa visi Wilders tidak mewakili negeri dan rakyat Belanda. Film
Fitna yang dipantau langsung detikcom isinya jelas menghina, melecehkan dan
memprovokasi pemeluk agama Islam, yang merupakan visi politik Wilders.
Pada bagian akhir film ini dimunculkan gambar
kartun Nabi Muhammad SAW dengan surban berbentuk bom di kepala, bersumber dari
kartun Jyllands-Posten.Setelah beberapa detik disugestikan bahwa bom itu
meledak.Penyiaran film Fitna ini langsung menjadi headline siaran berita waktu
utama seluruh kanal televisi di Belanda.Film ini membuat jutaan orang Muslim di
berbagai belahan dunia melayangkan protes dan melakukan demontrasi.Mereka
merasa bahwa martabat mereka sebagai pemeluk agama Islam telah dilecehkam
melalui film itu dan menuntut adanya penarikan film dan pemboikotan situs-situs
yang menayakan film tersebut.
3. Inter-Connected Conflict
Inter-connected conflict adalah suatu konflik
yang saling kait-mengkait dimana meskipun pada awalnya konflik itu diakibatkan
hanya karena satu persoalan, akan tetapi setelah kejadian merembes ke persoalan
lainnya baik dari segi substansi maupun aktornya.
Contoh
Inter-connected conflict: Invasi Uni
Soviet di Afghanistan (1979-1989)
Perang Uni Soviet-Afghanistan merupakan bagian
dari Perang Dingin, dan Perang Saudara Afghanistan.Perang ini memiliki dampak
yang sangat besar, dan merupakan salah satu faktor runtuhnya kekuatan Uni
Soviet pada tahun 1991.
Konflik yang berujung perang antara Uni Soviet
(bersama PDRA atas permintaan bantuan militer oleh PDRA) dengan Afghanistan
(Mujahidin) terjadi akibat adanya perbedaan pandangan Ideologi dalam
menjalankan proses pemerintahan. Kubu Uni Soviet mendukung tindakan reformasi
ekonomi dan sosial, dimana Partai Demokrasi Rakyat Afghanistan menerapkan
program reformasi bergaya Soviet. Perubahan hukum tentang perkawinan dan tanah
tidak diterima secara baik oleh masyarakat setempat yang mengikuti tradisi
Islam.Akibat dari itu, ribuan anggota dari elit tradisional, pemuka-pemuka
agama, dan paranormal diadili menjadi alasan bagi kubu Mujahidin (Islam
Fundamentalis) untuk melakukan pemberontakan.
Invasi Uni Soviet ditandai dengan masuknya
bala tentara pada tanggal 25 Desember 1979.Pasukan Uni Soviet atas permintaan
PDRA mengambil alih kendali, melakukan berbagai macam operasi atas kaum
mujahidin.Melihat keadaan yang demikian, Amerika Serikat pun ikut andil.Karena
takut semakin meluasnya pengaruh Soviet maka Amerika mengirim bantuan kepada
Afghanistan berupa persenjataan dan uang tunai. Para Mujahidin didukung dengan
dana sebesar Tiga miliar Dollar oleh Amerika Serikat yang berseteru dengan Uni
Soviet pada masa itu. Demikian pula dengan Inggris, Pakistan dan negara Arab
lainnya.Bantuan militer tersebut cukup ampuh dalam mengimbangi semangat juang
kaum mujahidin yang pada akhirnya mampu memukul mundur pasukan Uni Soviet.
Jadi selain adanya masalah internal PDRA dan
kaum mujahidin Afghanistan adapula perang eksternal antara Uni Soviet dan AS
baik dibidang ideology maupun militer.Setelah Perang dengan beribu-ribu korban
meninggal dan kerusakan yang begitu parah, Uni Soviet akhirnya meninggalkan
Afghanistan dengan penarikan tentara terakhir dilakukan pada tanggal 2 Februari
1989.Amerika pun ikut meninggalkan Afghanistan.
Bentuk – bentuk konflik
Berdasarkan
bentuknya, konflik dibagi atas tiga yaitu:
1.
Pseudo Conflict
Pseudo Conflict atau konflik tersembunyi
(konflik batin) adalah sebuah bentuk konflik yang masih tersembunyi namun
menuntuk kewaspadaan atau antisipasi kalau-kalau muncul ke permukaan.
Contoh Pseudo Conflict: Konflik Batin
Seorang yang baru lulus dari SMK jurusan
Teknik Informatika mendapat tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan periklanan.
Perusahaan ini mengkhususkan diri memproduksi iklan-iklan berbentuk animasi
untuk ditampilkan di televisi.Pemuda ini memang lulusan dari program studi
Teknik Informatika, tetapi jurusan yang diambil bukan multi media melainkan
jurusan jaringan. Karena itu, ia tidak tahu banyak mengenai program-program
aplikasi yang dibutuhkan dalam pembuatan animasi. Hal ini ia sadari betul. Ia
sangat yakin jika ia terima tawaran tersebut pasti tidak bisa bekerja dengan
baik, bahkan akan mengecewakan perusahaan tersebut. Namun di sisi lain, melihat
sulitnya mencari lapangan kerja dan besarnya gaji yang ditawarkan oleh
perusahaan iklan itu, ia sangat ingin menerima tawaran tersebut. Ia bingung
untuk menentukan sikap, menerima atau menolak tawaran itu. Pertentangan ini
membuat dia murung sepanjang waktu.
2.
Silent Conflict
Silent Conflict atau konflik semu adalah suatu
bentuk konflik yang belum dinyatakan dan masih bersifat koar-koar (adu mulut)
atau istilah familiarnya Perang Dingin.
Contoh Silent Conflict: Perang Dingin antara Rusia dengan
Negara-negara Barat (AS dan NATO)
“Rusia tidak menghendaki perang dingin, tetapi
juga tidak takut menghadapinya.Dan, kalau Pakta NATO berniat putus hubungan
dengan Rusia, maka silahkan saja.Itu tidak masalah bagi Rusia.Kalau karena itu,
Rusia tidak diterima menjadi anggota organisasi perdagangan dunia WTO, maka
juga tidak apa-apa.Semua syarat menjadi anggota WTO yang sudah diterima Rusia
tapi merugikan perekonomian negeri beruang merah itu akan dibekukan”. (petikan
pidato Presiden Rusia)
Babak baru perang dingin antara Rusia dan
Barat telah dimulai. Indikasi dimulainya perang dingin ini adalah silang
pendapat Rusia dan Barat dalam menyikapi berbagai persoalan seperti, rencana
penempatan sistem anti rudal AS di Eropa Timur, keluarnya Moskow dari
perjanjian pengurangan senjata konvensional di Eropa, keberatan Rusia atas
usaha Barat untuk memisahkan Kosovo dari Serbia, dideportasinya diplomat Rusia
dan Inggris menyusul meningkatnya aktifitas spionase kedua negara ini.
Sejak runtuhnya Uni Soviet dan pembubaran
perjanjian Pakta Warsawa, dengan pimpinan AS, NATO mempergunakan kesempatan
berkurangnya keamanan di Eropa Timur dan berkurangnya pengaruh Rusia di kawasan
tersebut untuk memperluas jangkauan kekuasaannya ke wilayah tersebut. Dalam
kesempatan ini, AS dalam usahanya melemahkan pertahanan Rusia, pada tahun 2001
dengan sepihak telah keluar dari perjanjian pelarangan pengembangan Rudal anti
Balistik (ABM) yang disepakati pada tahun 1972, dan melaksanakan draf sistem anti
rudal di Eropa Timur. Oleh karenanya Rusia melihat rencana Wasington ini
mengancam stabilitas negaranya.
Setelah 17 tahun runtuhnya Uni Soviet, Rusia
dan Barat belum pernah melakukan langkah positif untuk menyelesaikan berbagai
persoalan diantara mereka.Sebagai dua kekuatan yang saling bersaing, Rusia dan
Barat selalu mengejar kepentingan-kepentingan yang saling
bertentangan.Penentangan Rusia terhadap usaha Barat untuk memisahkan Kosovo
dari Serbia dapat dinilai sebagai persaingan mereka dalam bidang Geostrategis.AS
dan Uni Eropa tengah berusaha mengurangi pengaruh tradisional Rusia di kawasan
Balkan. Namun tekanan Barat atas Rusia akan mempengaruhi pula perilaku negara
ini di kawasan-kawasan lain di dunia. Jelas sekali bahwa dalam rangka
menghadapi ancaman-ancaman Barat, Rusia akan memperkuat hubungannya dengan
kekuatan-kekuatan regional seperti Cina dan India, juga dengan lembaga-lembaga
regional seperti Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).
3.
Actual Conflict
Actual Conflict adalah konflik yang nyata terjadi
antara satu pihak dengan pihak lain dengan menggunakan kekuatan fisik maupun
senjata api dan senjata tajam.
Contoh Actual Conflict: Invasi Militer Amerika serikat ke Irak
Invasi Irak 2003 dengan kode “Operasi
Pembebasan Irak” secara resmi mulai pada tanggal 20 Maret 2003.Tujuan resmi
yang ditetapkan Amerika Serikat adalah untuk “melucuti senjata pemusnah masal
Irak, mengakhiri dukungan Saddam Hussein kepada terorisme, dan memerdekakan
rakyat Irak”.Sebagai persiapan, pada 18 Februari 100.000 tentara Amerika
Serikat dimobilisasikan di Kuwait.Amerika Serikat menyediakan mayoritas pasukan
untuk invasi ini, dengan dukungan dari pasukan koalisi yang terdiri dari lebih
dari 20 negara dan suku Kurdi di utara Irak.Invasi Irak 2003 inilah yang
menjadi pembuka Perang Irak.
Invasi Amerika terhadap Irak pada 20 Maret
2003 tepatnya pukul 05.35 waktu Irak, yaitu negeri yang porak poranda akibat
perang teluk serta perang berkepanjangan ditambah dengan sanksi ekonomi yang
dipaksakan PBB. Dengan dalih keamanan dunia dengan menuduh Irak mengembangkan
senjata pemusnah masal, serta mengusung HAM dan demokrasi dengan menjatuhkan
Rezim Sadam.Menjadikan geram negara-negara eropa, bahkan seluruh dunia.Dan
sekaligus hal ini semakin memperjelas ambisi Amerika untuk menguasai dunia setelah
sebelumnya menguasai Afghanistan.
Okupasi yang kemudian dilakukan oleh pasukan
koalisi pimpinan Amerika Serikat mengakibatkan berlanjutnya peperangan antara
para pemberontak dengan pasukan koalisi. Tentara Baru Irak lalu dibentuk untuk
menggantikan tentara lama Irak setelah dibubarkan oleh koalisi, dan diharapkan
tentara baru ini akan mengambil alih tugas-tugas koalisi setelah mereka pergi
dari Irak. Dan diantara peperangan yang terjadi antara para pemberontak,
koalisi, dan tentara baru Irak, perang saudara antar kelompok mayoritas Syi’ah
dan minoritas Sunni masih berlanjut sampai sekarang.Sebab dan akibat terjadinya
perang ini sampai kini masih kontroversial.
Dasar terjadinya konflik
1.
Jenis- jenis
konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel
dikenal ada lima
jenis
konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar
individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi, antara
lain :
1)
Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflikseseorang
dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang
memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana
diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai
berikut:
-
Sejumlah
kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaingBeraneka macam cara yang
berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
-
Banyaknya bentuk
halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
-
Terdapatnya baik
aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang
diinginkan.
Hal-hal
di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya yang sering kali
menimbulkan konflik.
Ada
tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
-
Konflik
pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang
sama-sama menarik.
-
Konflik
pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan
yang sama menyulitkan.
-
Konflik
penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang
mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
2)
Konflik
Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan
antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau
keinginan. Hal ini sering terjadi antara duaorang yang berbeda status, jabatan,
bidang kerja dan lain-lain.Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika
yang amat penting dalam perilaku organisasi.
Karena konflik semacam ini akan melibatkan
beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan
mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.
3)
Konflik
antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara
individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan
kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa
seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat
mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.
4)
Konflik antara kelompok dalam organisasi yang
sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak
terjadi di dalam organisasi-organisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan
pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.
5)
Konflik antara organisasi
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana
Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan
konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.Konflik ini berdasarkan pengalaman
ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi
baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara
lebih efisien.
2.
Penyebab
terjadinya konflik
-
Keraguan dan
kecurigaan mulai mengemuka, dan iklim di antara kelompok-kelompok merosot.
-
Persepsi atas
kelompok luar menjadi terdistorsi atau terstereotipkan dan terpolarisasikan,
dengan komentar komentar verbal yang memisahkan kelompok-kelpmpok yang “baik”
dari kelompok-kelompok yang “buruk”
-
Kepatuhan dan
perasaan perasaan yang berkaitan seperti keramahan, kertetrarikan , keakraban
dan kepentingan.
-
Kepatuhan kepada
norma kelompok dan konformitas juga meningkat daklam setiap kelompok
-
Kelompok-kelompok
mempersiapkan diri merka sendiri bagi kepemimpinan dan pengarahan yang lebih
otoritarian.
-
Prilaku memusuhi,
hubungan komunikative yang berkurang dan tanda2 lain hubungan antar kelompok
menjadi tampak.
-
Pemisahan komplet
sama-sama diharapkan dan setiap bentuk usaha yang positif terhenti.
3.
Contoh –
contoh konflik
-
Konflik yang
terjadi di dalam kelompok kami sendiri yaitu saat mengerjakan makalah ini, kami
berdebat mengenai urutan-urutan di dalam makalah yang akan kami susun.
-
Misalkan anda
memiliki seorang pegawai yang tampaknya tidak bekerja dengan sungguh sungguh
seperti anda sebagai layaknya seorang anggota tim. Apakah masalah anda? Mungkin
anda mengatakan bahwa harus diputuskan apakah anda akan mengeluarkan atau
mempertahankan pegawai itu. Tapi apakah keadaan si pegawai itu yang sebenarnya
ingin anda ubah? Anda perlu membuat keputusan itu sebelum anda dapat menentukan
apakah anda benar-benar mempunyai masalah. Bila anda memutuskan untuk memecat
pegawai itu, anda tidak mempunyai masalah.
KESIMPULAN
konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Dan
konflik akan terjadi apabila ada perbedaan pendapat antara satu pihak dengan
pihak lainnya, ataupun satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Konflik
sendiri memiliki sifat sifat antaranya, specifiect conflict, general conflict,
dan inter-connected conflict
Dan
salah satu contoh dari konflik adalah kasus perbedaan pendapat antara suatu
individu dengan individu ataupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya yang
mana bila konflik tersebut tidak ada yang menengahi maka akan mungkin
menyebakan kekerasan.
Referensi :
· Pace R. Wayne dan Don F. Faules, garis miring
(Komunikasi Organisasi). Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar