1.
Pengertian Kata dan Pilihan Kata
a.
Kata
Secara sederhana Kata memiliki
pengertian sebagai kumpulan huruf yang mempunyai arti. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kata didefinisikan ke dalam 4 pengertian yang berbeda.
Pertama, kata merupakan elemen terkecil dalam sebuah bahasa. Kedua, kata
merupakan konversasi. Ketiga, kata merupakan morfem atau kompinasi beberapa
morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Dan keempat, kata
merupakan suatu unit bahasa yang dapat berdiri sendiri.
b.
Pilihan Kata
Pilihan kata atau dapat juga disebut
dengan diksi merupakan penggambaran dari gaya ekspresi penulis dalam menulis
atau berbicara. Dalam melakukan pemilihan kata tentunya tidak sembarangan,
karena pemilihan kata yang tepat dapan menjadikan tulisan atau ucapan seseorang
menjadi lebih mudah untuk didengar dan dipahami.
2.
Imbuhan Dari Bahasa Asing
Secara garis besar impuhan dari bahasa asing terdiri dari 3
bahasa, yaitu bahasa sansekerta, bahasa arab, dan bahasa inggris. Dalam bahasa
sanskerta terdapat imbuhan –man, -wan, dan –wati. Dalam bahasa arab terdapat
imbuhan –i. –wi, dan –iah. Sedangkang dalam bahasa inggris terdapat imbuhan
–is, -isme, -istis, dan –isasi.
Contoh
:
a.
Sanskerta (-man, -wan, -wati)
-
Seniman (asal kata : Seni)
-
Hartawan (asal kata : Harta)
-
Karyawati (asal kata : Karya)
b.
Arab (-I, -wi, -iah)
-
Insani (asal kata : Insan)
-
Duniawi (asal kata : Dunia)
-
Lahiriah (asal kata : Lahir)
c.
Inggirs (-is, -isme, -istis, -isasi)
-
Praktis (asal kata : Praktik)
-
Komunisme (asal kata : Komunis)
-
Materialistis (asal kata : Material)
-
Spesialisasi (asal kata : Spesial)
3.
Upaya Pengindonesiaan
Dalam bahasa Indonesia kedudukan kata
dalam satuan sintaksis yang lebih besar menentukan sifat hubungannya dengan
kata lain. Kata benda kayu dapat
mensifatkan kata lain seperti halnya kata sifat bagus. Seperti hanya bagus pada
meja bagus, kayu, juga
mensifatkan meja pada meja kayu. Dalam bahasa Indonesia
kata kayu tidak mengalami
perubahan bentuk, dan semata-mata posisinya dalam satuan sintaksis yang menempatkannya
sebagai atribut.
Menurut kaidah bahasa Indonesia barangkali
kata morfologi atau akademi tidak perlu berubah apabila
berpindah posisinya, misalnya pada morfologi
bahasa Indonesia dan proses
morfologi, serta akademi bahasa
Indonesia dan pembantu dekan
bidang akademi. Urusan akademi dan
urusan akademis maknanya
berbeda; yang pertama menyatakan hubungan kemilikan yang kedua hubungan kesifatan. Tetapi hubungan makna itu barangkali baru timbul
setelah bahasa Indonesia menyerap kata-kata asing yang berbeda bentuknya itu.
Untuk menegaskan perbedaan hubungan makna itu, untuk kata-kata dalam bahasa
Indonesia sendiri digunakan konfiks ke-an,
contohnya: sifat ibu dan sifat keibuan, uang negara dan kunjungan kenegaraan.
4.
Hubungan Makna Kata Sinonim, Homonim, Hiponim,
Polisemi, dan Antonim
a.
Sinonim
Sinonim merupakan suatu kata yang memiliki bentuk yang
berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinonim dapat
disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh : Binatang =
Fauna, bohong = dusta, pakaian = baju.
b.
Homonim
Homonim merupakan suatu kata yang memiliki makna yang
berbeda tetapi lafal atau ejaannya sama. Jika lafalnya yang sama disebut
homofon, sedangkan juga ejaannya yang sama maka disebut homograf. Contoh : Saya
sudah bisa menyetir mobil = Tetanggaku terkena bisa ular yang mematikan.
Penggunaan kata “Bisa” disini memiliki arti yang berbeda. Pada kalimat pertama
kata Bisa bermakna dapat atau mampu, sedangkan pada kalimat kedua kata Bisa
bermakna racun.
c.
Hiponim
Hiponim merupakan suatu kata yang maknanya tercakup
dalam kata atau frasa lain yang lebih umum. Contoh : Buaya, Elang, dan Beruang
adalah hipomin dari hewan.
d.
Polisemi
Polisemi merupakan suatu kata yang memiliki makna atau
pengertian lebih dari satu. Contoh : Saya merupakan anak bontot dari 3
bersaudara. Kata bontot disini sama saja dengan anak paling kecil atau anak
terakhir.
e.
Antonim
Antonim merupakan suatu kata yang artinya berlawanan
satu sama lain atau dalam arti lain antonym merupakan lawan kata. Contoh :
Keras = lembek, naik = turun, pintar = bodoh.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar