30 November 2013

METODE PENGEMBANGAN ALINEA

Berikut ini merupakan metode-metode yang digunakan untuk mengembangkan alinea : 
  1. Pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks 
    Pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan bawahan yang paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan lain sampai pada gagasan yang tertinggi kedudukannya atau kepentingannya. 
    Pengembangan paragraf antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari pengembangan klimaks. 
    Contoh: 
    Pikiran utama: bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. 
    Pikiran penjelasan: traktor yang dijalankan dengan uap; traktor dengan roda rantai; traktor buatan Ford; traktor buatan Jepang 
    Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
  2. Pengembangan paragraf sudut pandang 
    Urutan waktu: paragraf dikembangkan berdasarkan kronologis waktunya. 
    Contoh: 
    Putri tidak hanya berpikir, ia juga berdiskusi dengan guru dan teman-temannya. Selanjutnya ia meneliti masalah kondisi tanah sekitar jalan tol. Akhirnya, Putri ini berhasil menjadi peserta lomba karya ilmiah dan menjadi pemenang harapan. 
    Urutan ruang: paragraf dikembangkan dari ruang yang terdekat kemudian secara berurutan digambarkan ruang di depan, di samping, di belakang, dan seterusnya. 
    Contoh: 
    Jika Anda memasuki pekarangan bangunan kuno, Anda akan berada pada jalan berlantai batu hitam. Di kiri dan kanan jalan terdapat lumbung pada, atapnya berbentuk seperti tanduk dan beratapkan ijuk. Terus ke dalam Anda akan sampai pada bangunan utama.
  3. Pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan 
    Paragraf bisa dikembangkan dengan cara membandingkan atau mempertentangkan dua hal. Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama tingkatnya dan kedua hal itu memang mempunyai persamaan dan perbedaan. 
    Contoh: 
    Feristha adalah anak yang berumur sembilan tahun mempunyai rambut lurus, berkulit agak gelap, dan bermata sipit. Badannya ramping dan suaranya serak memesona. Sementara itu, Anesya berusia lima tahun, berambut cokelat bergelombang, badannya sehat dan tegap, berkulit agak terang. Anaknya lincah, periang, dan pemberani.
  4. Pengembangan paragraf Analogi 
    Paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus dikenal umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami dengan jelas. 
    Contoh: 
    Pencabangan suatu bahasa proto menjadi bahasa baru atau lebih dapat disamakan dengan pencabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang pohon tadi mengeluarkan cabang-cabang baru, tiap cabang kemudian bertunas dan tumbuh menjadi cabang baru. Demikian pula pencabangan pada bahasa.
  5. Pengembangan paragraf Contoh 
    Pengembangan paragraf dengan memberikan contoh agar sesuatu hal yang terlalu umum bisa dijelaskan secara konkret. 
    Contoh: 
    Teknologi barat tidak mudah ditanamkan di bumi timur. Teknologi tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan sekitarnya. Siapa yang ingin menggunakan teknologinya dengan alam pikiran dan budaya barat tetap harus mengingat kepentingan lingkungan sehingga tidak menimbulkan kekecewaan. Indonesia pernah mengimpor gerbong-gerbong kereta api dari Prancis yang dilengkapi dengan AC. Tetapi penumpangnya masih tetap pada kebiasaan semula, sehingga gerbong-gerbong itu tak lama sudah rusak.
  6. Pengembangan paragraf proses 
    Pengembangan paragraf dengan metode proses bisa dilakukan dengan cara menyusun secara teratur suatu proses kerja. Proses merupakan suatu urutan tindakan untuk menghasilkan sesuatu. Urutannya harus dijelaskan sesuai dengan tahapan kejadian secara kronologis dan menyeluruh. 
    Contoh: 
    Ada beberapa tahapan penulisan yang harus dilakukan untuk menulis sebuah karya tulis ilmiah. Tahap pertama adalah tahap prapenulisan yang merupakan tahap persiapan. Langkah ini dimulai dari pemilihan dan pembatasan topik, perumusan tujuan, penentuan sumber bahan penulisan, penyusunan kerangka, dan pola organisasi karangan. Setelah karangan tersusun, dilanjutkan dengan tahap penulisan. Materi yang sudah disiapkan diungkapkan ke bentuk kalimat, alinea, dan akhirnya tersusunlah sebuah wacana. Langkah terakhir dari tahapan penulisan adalah revisi. Tahap revisi ini merupakan langkah yang digunakan untuk mengoreksi apakah bahasa yang digunakan sudah baik dan untuk melihat apakah materi yang disajikan sudah benar serta tersusun secara logis.
  7. Pengembangan paragraf sebab-akibat 
    Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebab-akibat, bisa dilakukan dengan menetapkan sebab sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangan. Namun bisa juga sebaliknya akibat sebagai gagasan utama sedangkan sebab sebagai perinciannya. 
    Contoh: Saat kemarau panjang sinar matahari terasa menyengat di Pulau Jeju. Semua tumbuh-tumbuhan meranggas. Angin meniup daun-daun kering hingga rontok. Sungai-sungai dan sumur-sumur mengering, yang tersisa hanyalah bebatuan.
  8. Pengembangan paragraf umum-khusus 
    Pengembangan dari umum ke khusus akan menghasilkan alinea deduktif (Selengkapnya, baca:Penalaran deduktif), sebaliknya pengembangan dari khusus ke umum akan menghasilkan alinea induktif (Selengkapnya, baca: Penalaran induktif). Kedua cara ini merupakan cara pengembangan alinea yang paling umum dan banyak digunakan.
  9. Pengembangan paragraf klasifikasi 
    Pengembangan dengan cara klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan suatu pokok permasalahan, dilanjutkan dengan merinci detail lagi bagian dari kelompok tersebut. 
    Contoh: 
    Bahasa Jawa memiliki tingkat-tingkat bahasa. Tingkat bahasa yang terendah disebut ngoko, kemudian tingkat bahasa krama, dan tingkat bahasa krama inggil. Bahasa ngoko dipakai di antara orang yang sederajat atau orang tua kepada yang lebih muda. Bahasa krama dipakai untuk orang yang kedudukannya lebih tinggi kepada yang lebih tua.
  10. Pengembangan paragraf definisi luas 
    Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (Keraf dalam Mudlofar 2002:102). 
    Contoh: 
    Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara kontinu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem ini ialah pompa pemasukan, katub limbah, katub pengantar, katup udara, ruang udara , dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain katub limbah dan katub pemasukan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bergantian.
SUMBER : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar