21 April 2014

SPEECH TO TEXT

Alat Bantu Berbicara untuk Penderita Tuna Rungu dan Wicara (Speech to Text)


Bahasa dapat dirumuskan sebagai pengetahuan tentang sistim lambang yang dipergunakan dalam komunikasi yang dilakukan secara lisan (Nelson, 1994). Walaupun tidak banyak jumlahnya dalam masyarakat, namun tetap saja ada orang yang tidak bisa berbicara. Bisu atau yang dikenal sebagai tuna wicara merupakan ketidakmampuan seseorang untuk berbicara dengan bibirnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan bisu yaitu gangguan dari organ tubuh seperti lidah, paru-paru, pita suara dan juga bisa disebabkan karena ketulian atau gangguan pendengaran. Seperti video yang bisa dilihat diatas, itu merupakan sebuah alat medis untuk membantu orang yang mempunyai kekurangan tersebut bisa dimengerti oleh orang lain. Beberapa orang merancang peralatan tersebut dengan menggunakan bahasa sandi yang biasanya diungkapkan dengan bahasa tangan.
Prinsip dari alat bantu tersebut adalah dimana pada alat itu berbentuk sarung tangan dan terdapat sensor kurang lebih 5 buah yang terselip pada sekitar jari-jari. Sensor ini digunakan untuk membaca perintah sandi huruf yang akan diutarakan oleh pasien tersebut. Setelah itu sinyal akan masuk kedalan tampilan berupa LCD grafik ataupun komputer dan dirubah menjadi text yang dapat terbaca. Pada contoh ini menurut saya termasuk pada program yang linier karena perhitungan dan perintah-perintah yang diberikan masih bisa di kerjakan dengan if then else, dan pada alat tersebut sudah pasti perhitungan dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk program non linier yang digunakan pada alat ini nantinya mungkin akan digunakan kecerdasan buatan untuk bisa menangkap sinyal-sinyal yang benar-benar sensitif dan tidak terselesaikan dengan logika if then else. Pada saat ini teknologi juga semakin canggih, ada beberapa yang sudah menemukan dan menciptakan sebuah applikasi program yang cerdas. Canggihnya aplikasi tersebut akan memanfaatkan input dari pengguna yang bisu berupa perasaan, komunikasi sehari-hari, emosi, berbagai pertanyaan dan lain-lain. Setelah input dari penggunanya sudah diterima, maka aplikasi secara otomatis mengkalkulasikan input tersebut dan kemudian mengolahnya menjadi output suara. Sayangnya aplikasi ini agaknya kurang pas dipakai oleh orang Indonesia yang berbahasa Indonesia karena hanya menyediakan 22 bahasa asing.

Dalam bidang speech processing, telah berhasil dibuat juga berbagai sistem pengenalan suara, pengenalan pembicara dan bahkan sistem speech to speech Machine Translation (S2SMT). Dengan S2SMT, seseorang bisa berbicara dengan orang lain yang menggunakan bahasa berbeda. S2SMT terdiri dari tiga komponen utama, yaitu ”Automatic Speech Recognition” (ASR) yang mengubah suara manusia menjadi teks, Machine Translation (MT) yang menerjemahkan teks suatu bahasa ke dalam teks bahasa lain, dan Text to Speech (TTS) yang mengubah teks menjadi suara.

RESUME :
Jurnal tersebut menjelaskan sebuah teknologi alat  bantu berbicara untuk penderita tuna rungu dan wicara. Teknologi ini berbetuk sarung tangan yang terdapat sensor pada jari-jari untuk menangkap sinyal perintah sandi huruf.  Sinyal tersebut dikonversikan kedalam teks melalui layar LCD sehingga dapat membantu penderita tuna rungu dan wicara untuk berkomunikasi. Untuk selanjutnya teknologi ini akan dikembangkan agar dapat menangkap sinyal-sinyal yang lebih sensitif. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar